Setiap aku
merindukan dia aku selalu menemuinya lewat surat, menyampaikan perasaan yang
aku rasakan saat dia tidak ada disini. Entah sudah berapa banyak kertas dan
tinta yang aku habiskan untuk menuangkan rasa rinduku padanya. Jarak dan waktu
ini entah sampai kapan menghalangi kita, sungguh aku merasa semakin rindu
setiap harinya.
Sering aku
membayangkan jika waktu itu telah datang, aku bisa dekat dengannya, berbagi
suka dan duka, bercerita banyak padanya, dan tidak perlu aku menulis surat lagi
ketika aku rindu padanya. Bertemu dengannya bertatapan dengan mata indahnya,
dan meminjam bahunya ketika aku ingin bersandar. Semuanya akan terjadi jika
kita tidak berjauhan seperti ini.
Setelah aku selesai
menulis surat rinduku untuknya, aku simpan rapi surat itu dalam kotak. Dan aku
berharap suratku segera sampai padanya, agar dia membaca suratku dan segera menemuiku.
Kadang aku berfikir apakah dia merasakan rindu yang sama padaku, apakah dia
tersiksa karena rindu ini selalu ada dalam hatinya. Apakah dia juga ingin
segera bertemu denganku seperti aku ingin segera bertemu dengannya.
Bertahun-tahun
lamanya aku memendam rindu ini, hingga akhirnya tidak ada ruang didalam kotakku
untuk menyimpan surat rinduku lagi. Namun dari semua surat ini tidak ada satu
pun balasan darinya. Harus berapa lama lagi aku memendam rindu ini, agar aku segera
bertemu jodohku, yang sejak bertahun-tahun lalu jauh dariku, yang selama ini
membuat hatiku rindu akan hadirnya. Dan kembali aku tulis surat untuknya “Ya Rab, segera pertemukan aku dengan jodohku,
aku titipkan dia juga rindu ini untuknya, jagalah dia dimanapun dia berada.
Aminn”. Aku lipat surat ini, dan aku masukan dalam kotak surat baruku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar