20 tahun lalu, ketika takbir berkumandang di seluruh negeri ini, ibuku bercerita bahwa saat itu aku lahir..
Mendengar dari banyaknya cerita kelahiran, melahirkan itu penuh dengan perjuangan. Sepertinya hal itu pula yg ibuku rasakan.
Satu hari sebelum aku hidup di dunia ini..
Saat ibuku tengah berada di pasar sedang berjualan, beliau merasakan sakit di perutnya. Namun beliau tahan rasa sakitnya karena saat itu memang kondisinya sangat ramai di pasar.
Tidak pernah terbayang olehku bagaimana nakalnya aku dulu ketika masih dalam kandungan. Sangat menyusahkan ibuku bahkan sebelum aku lahir.
Ibu dan bapak ku pastilah sangat lelah ketika itu, namun sayang lagi-lagi aku berbuat ulah dengan membuat perut ibuku sakit. Dan akhirnya ibuku dilarikan ke bidan.
Prediksi saat itu aku akan segera lahir di rumah bidan tersebut. Namun lagi-lagi aku berbuat onar, aku menyusahkan ibuku yg pasti sangat kelelahan dan sakit. Aku menolak untuk keluar dari rahim ibuku saat itu.
Hingga saat ini aku tidak dapat membalas semua jasa orang tuaku, bagaimana mereka rela merasakan lelah dan sakit saat menungguku lahir.
Setelah seharian aku tak mau juga keluar, akhirnya akupun menyerah pada takdir, karena takdirku menulis bahwa aku lahir dikala semua orang pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat ied.
Aku bangga karena aku lahir saat hari dimana semua orang bergembira, hari dimana semua orang memaafkan, hari kemenangan dari setelah satu bulan lamanya para umat muslim di uji. Terimakasih bu telah kau lahirkan anakmu ini dihari yg suci..
Setelah sekian lamanya aku hidup, baru pada lebaran tahun ini aku menyadari apa arti semua perjuangan ibu, perjuangan orang tua, perjuangan atas nama Allah. Semuanya telah menyadarkan aku bahwa hidup ini harus lebih bijaksana, lebih menghargai teruntuk lebih menghargai ibu juga bapak dan semua orang tua. Syukran ya Rab.. syukran..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar